PENGABDIAN MASYARAKAT UNAIR DI SMA NEGERI 1 RENGEL SINERGI KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DAN BIDIKMISI DI PERGURUAN TINGGI
Kuliah merupakan kegiatan belajar mengajar di jenjang pendidikan tinggi. Belajar di perguruan tinggi merupakan previlige bagi mahasiswa, karena tidak banyak orang yang dapat mengikuti pembelajaran tersebut. Namun, banyak siswa memilih tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang ada didalamnya. Salah satunya ialah kondisi ekonomi yang kurang mencukupi. Karena itulah pihak Universitas Airlangga, khususnya program studi S1 Matematika Fakultas Sains dan Teknologi mengadakan Pengabdian Masyarakat bagi siswa-siswi yang mempunyai Kartu Indonesia Pintar (KIP), dengan harapan bisa membantu serta mempermudah dalam melanjutkan ke perguruan tinggi dan meraih cita-citanya.
Pengabdian Masyarakat UNAIR bagi siswa SMA di Kabupaten Tuban dilaksanakan pada Rabu, 06 Oktober 2021 yang bertempat di gedung aula SMA Negeri 1 Rengel. Sasaran dari program ini adalah siswa-siswi yang mempunyai KIP dan lolos saat seleksi pertama sesuai kuota sekolah masing-masing. Untuk seleksi sekaligus sosialisasi yang pertama dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting pada Rabu, 01 September 2021 dengan diikuti oleh seluruh siswa yang mempunyai KIP.
Kegiatan PENMAS ini diikuti oleh 50 peserta dengan rincian 30 siswa SMA Negeri 1 Rengel, 10 siswa SMA Negeri 1 Plumpang, dan 10 Siswa SMA Negeri 1 Grabagan. Setiap sekolah didampingi oleh Kepala sekolah beserta guru BK. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.00 sd 12.00 WIB, dengan rangkaian acara sebagai berikut :
- Pembukaan
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Ibu Yulia Rahmawati, S.Pd
- Doa oleh Bapak Miftahul Huda, S.Pd.I
- Sambutan Bapak Kepala SMA Negeri 1 Rengel
- Sambutan Ibu Kepala SMA Negeri 1 Plumpang yang sekaligus merangkap di SMA Negeri 1 Grabagan
- Sambutan sekaligus materi dari pihak UNAIR
- Sesi tanya jawab
- Penutup
Untuk materi yang disampaikan dari pihak UNAIR membahas seputar kuliah jalur KIP, yang meliputi bagaimana cara mendaftarnya, apa saja keunggulannya, berapa pemerolehan uang KIP setiap semesternya, dan sekilas tentang dunia perkuliahan. Saat sesi tanya jawab semua peserta bebas untuk bertanya. Dan muncul suatu pertanyaan, “Jika IPK turun, apakah KIP akan dicabut?”. Pihak UNAIR menjawab, “Setiap dua semester sekali akan ada evaluasi dari dosen, jadi jika IPK turun maka akan diarahkan dan diberikan solusi. Namun jika IPK turun drastis tidak memungkirkan peluang KIP akan dicabut”.
Program ini sangatlah membantu bagi siswa yang ingin dan berniat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tetapi terhalang oleh masalah ekonomi. Saat kegiatan ini berlangsung, banyak sekali motivasi-motivasi yang diberikan oleh pihak UNAIR kepada peserta terkait terjun di perguruan tinggi.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini